PERBEDAAN
ZAT ADITIF, ZAT ADIKTIF, DAN PSIKOTROPIKA
A.
PENGERTIAN ZAT ADITIF
Zat aditif adalah zat yang biasa
ditambahkan kedalam suatu jenis makanan atau minuman, sehingga makanan atau
minuman tersebut lebih menarik. Umumnya, zat aditif tidak memiliki nilai gizi.
Zat ini berfungsi untuk mengawetkan makanan, menambah rasa dan aroma, dan
mempermudah proses pembuatan makanan ataupun minuman.
Zat aditif sintesis aman dikonsumsi selama masih dalam ambang batas aman penggunaannya. Batas penggunaan bahan makanan ini, diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 722/Menkes/PER/IX/88 tentang Bahan Tambahan Makanan, berdasarkan ADI (Acceptable Daily Intake), yaitu tidak menimbulkan bahaya jika dikonsumsi oleh manusia dengan dasar perhitungan yaitu perkilogram berat badan.
B. MACAM-MACAM ZAT ADITIF
1. Zat Pewarna
Zat Pewarna adalah bahan yang dapat
memperbaiki atau memberi warna pada makanan agar menarik.
Zat pewarna dibedakan atas zat pewarna alami dan zat pewarna buatan.
a. Zat Pewarna Alami
Contoh :
* Daun pandan dan suji pemberi warna hijau
* Kunyit pemberi warna kuning
* Coklat pemberi warna coklat
* Wortel pemberi warna kuning merah
* Karamel pemberi warna hitam coklat
b. Zat Pewarna Buatan
Contoh:
* Eritrosin pemberi warna merah
* Misal: untuk minuman ringan dan makanan cair
* Hijau FCF
* Misal: untuk pemberi warna es krim, buah pir kalengan, jem, jelly, saus apel dan udang kalengan.
* Kuning FCF pemberi warna kuning
Misal: untuk es krim, yoghurt, jem, jelly.
Hasil penelitian FAO/WHO tidak
menetapkan ambang batas pemakaian zat warna tetapi ambang batas konsumsi
perhari yang diperkenankan yang dikenal dengan singkatan ADI (Acceptable Daily
Intake). Penetapan itu dilakukan setelah terjadi kasus keracunan zat pewarna
pada kembang gula dan “popcorn” dengan dosis yang terlalu tinggi. Akibat
keracunan itu, anak menderita diare.
2. Zat Pemutih
2. Zat Pemutih
Selain zat pewarna makanan kita mengenal zat pemutih
makanan. Misalnya: oksidaklor, hydrogen peroksida, benzoil peroksida, dll. Zat
pemutih ini baik untuk memperbaiki warna bahan makanan tanpa merusak komposisi
bahan makanan. Contoh: tepung yang masih baru biasanya berwarna kuning
kecoklat-coklatan atau kuning keabu-abuan. Zat-zat pemutih tersebut dapat
digunakan untuk memutihkan tepung tadi. Hidrogen peroksida biasa digunakan
untuk memutihkan warna susu yang digunakan untuk membuat keju.
Ada zat pemutih yang memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pemutih warna zat makanan juga sebagai pereaksi untuk menjadikan bahan makanan itu larut dalam air. Misalnya: natrium hipoklorit digunakan agar pati yang tidak larut dalam air menjadi larut dalam air.
3. Zat Penyedap Rasa dan Pemberi Aroma
Ada zat pemutih yang memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pemutih warna zat makanan juga sebagai pereaksi untuk menjadikan bahan makanan itu larut dalam air. Misalnya: natrium hipoklorit digunakan agar pati yang tidak larut dalam air menjadi larut dalam air.
3. Zat Penyedap Rasa dan Pemberi Aroma
Ini sering disebut sebagai zat cita
rasa makanan. Misalnya, bumbu-bumbuan yang berasal dari alam, contoh: pala, merica
laos, dll.
a. Zat Penyedap Rasa
Zat penyedap rasa makanan yang
paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium glutamat) atau sering disebut
Vetsin dan asam cuka. MSG dibuat dari fermentasi tetes tebu dengan bantuan
bakteri Micrococcus glutamicus.
Zat penyedap rasa jika penggunaannya
berlebihan maka menimbulkan penyakit. Contoh penggunaan MSG di restoran Cina
dan Jepang, jika penggunaan MSG berlebihan maka menimbulkan penyakit yang
dikenal dengan nama Sindrom Restoran Cina (Chinese Restaurant Syndrome) dengan
gejalanya pusing, lelah atau sesak napas.
Contoh penyedap rasa lainnya: natrium/kalium guanilat dan natrium/kalium inosinat.
b. Zat Pemberi Aroma
Contoh penyedap rasa lainnya: natrium/kalium guanilat dan natrium/kalium inosinat.
b. Zat Pemberi Aroma
Zat pemberi aroma banyak digunakan
dari golongan ester dengan rasa atau aroma buah. Kebanyakan zat pemberi aroma
digunakan dalam minuman.
Contoh :
1. Benzaldehida untuk pemberi aroma buah lobi-lobi
2. Etil butirat untuk pemberi aroma buah nanas
3. Amil asetat untuk pemberi aroma buah pisang
4. Amil valerat untuk pemberi aroma buah apel
5. Isoamil asetat untuk pemberi aroma buah pisang ambon
6. Isobutil propionat untuk pemberi aroma buah rum
7. Oktil asetat untuk pemberi aroma buah jeruk
8. Metil salisilat untuk pemberi aroma minyak gandapura (wintergreen).
9. Propil asetat untuk pemberi aroma buah pir.
4. Zat Pemanis
Pemanis
buatan adalah zat aditif yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan, tetapi
bahan ini tidak mempunyai nilai gizi. Zat manis tidak berkalori dan tidak ikut
dalam proses metabolisme tubuh. Oleh Karena itu, bahan ini digunakan sebagai
bahan pengganti gula pada penderita kencing manis.
Gula baik yang terbuat dari tebu
maupun dari enau atau kelapa diuraikan oleh zat dalam tubuh manusia menjadi
glukosa. Glukosa ini dioksidasi oleh oksigen menjadi gas CO2 dan H2O disertai
dengan kalor atau tenaga.
Zat pemanis yang tidak menghasilkan kalori ini misalnya:
a. Sakarin
Sakarin mempunyai tingkat kemanisan
500 kali lebih manis dari gula. Natrium Siklamat
Natrium siklamat mempunyai tingkat kemanisan 50 kali lebih manis dari gula. Zat pemanis jenis ini dicurigai sebagai penyebab kanker Karena hasil metabolisme siklamat merupakan senyawa yang bersifat karsinogen. Adapun hasil penelitian pada tikus menunjukkan ada kemungkinan besar bahwa pembuangan senyawa ini melalui urine dapat merangsang tumbuhnya tumor dalam kemih. Sorbitol
Sorbitol merupakan suatu senyawa polihidroksi yang mengandung kalori sama dengan gula. Zat pemanis jenis ini digunakan sebagai pemanis permen. Sorbitol tidak terurai dalam mulut sehingga tidak merusak gigi. Namun, pemakaian yang berlebihan dapat menimbulkan diare.
Natrium siklamat mempunyai tingkat kemanisan 50 kali lebih manis dari gula. Zat pemanis jenis ini dicurigai sebagai penyebab kanker Karena hasil metabolisme siklamat merupakan senyawa yang bersifat karsinogen. Adapun hasil penelitian pada tikus menunjukkan ada kemungkinan besar bahwa pembuangan senyawa ini melalui urine dapat merangsang tumbuhnya tumor dalam kemih. Sorbitol
Sorbitol merupakan suatu senyawa polihidroksi yang mengandung kalori sama dengan gula. Zat pemanis jenis ini digunakan sebagai pemanis permen. Sorbitol tidak terurai dalam mulut sehingga tidak merusak gigi. Namun, pemakaian yang berlebihan dapat menimbulkan diare.
b. Dulsin
Dulsin adalah zat pemanis yang
mempunyai tingkat kemanisan 250 kali lebih manis dari gula. Pemanis ini
dilarang penggunaannya oleh Depkes RI. Aspartan merupakan zat pemanis yang
mempunyai tingkat kemanisan 200 kali lebih manis dari gula. Zat pemanis
biasanya digunakan pada pembuatan permen, minuman ringan, es krim, dll.
5. Zat Pengawet
5. Zat Pengawet
Zat pengawet adalah bahan yang dapat
mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, atau penguraian makanan oleh
mikroorganisme, pengawet alami dapat dilakukan dengan cara memasukan bahan
makanan ke dalam garam atau diasinkan
Zat pengawet yang sering digunakan
adalah zat pengawet yang mudah dibuat misalnya natrium benzoat, natrium nitrat,
asam propianat, dan kalium sorbat. Natrium benzoat digunakan untuk bahan
makanan yang mudah basi, benzoat efektif.
Zat pengawet makanan yang dilarang
Departemen Kesehatan adalah formalin, boraks dan asam salisilat
Etilen oksida dan etil format adalah
bahan fumigasi yang digunakan untuk menghilangkan hama dari bumbu-bumbuan,
kacang-kacangan, dan buah-buahan kering.
Terlalu banyak makan-makanan yang mengandung zat pengawet akan mengurangi daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai penyakit.
6. Zat Pengatur keasaman
Terlalu banyak makan-makanan yang mengandung zat pengawet akan mengurangi daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai penyakit.
6. Zat Pengatur keasaman
Zat pengatur keasaman berfungsi
untuk mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman, contoh asam
asetat, asam klorida, asam sitrat, dan natrium karbonat.
Pemakaian zat-zat aditif pada
makanan yang diperbolehkan mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
a. Mempertahankan kualitas gizi makanan
b. Mempertinggi mutu atau stabilitas dengan mengurangi kerusakan makanan
c. Menambah makanan lebih menarik
d. Diperlukan dalam proses pengolahan bahan makanan
a. Mempertahankan kualitas gizi makanan
b. Mempertinggi mutu atau stabilitas dengan mengurangi kerusakan makanan
c. Menambah makanan lebih menarik
d. Diperlukan dalam proses pengolahan bahan makanan
Zat aditif dapat bersifat racun dan
merugikan kesehatan apabila penggunaannya tidak sesuai dengan aturan. Kesalahan
yang dapat merugikan berasal dari:
a. Zat aditif yang digunakan tidak tepat sesuai fungsinya
b. Pemakaian zat aditif yang over dosis, dan
c. Pemakaian insektisida di rumah dapat mencemari makanan
7. Sekuantran
a. Zat aditif yang digunakan tidak tepat sesuai fungsinya
b. Pemakaian zat aditif yang over dosis, dan
c. Pemakaian insektisida di rumah dapat mencemari makanan
7. Sekuantran
Sekuentran adalah bahan aditif dalam
makanan yang dapat mengikat ion-ion logam yang ada dalam makanan dan membentuk
senyawa kompleks. Dengan terikatnya ion-ion tersebut dapat dihambat terjadinya
proses oksidasi yang dapat menimbulkan perubahan warna dan aroma. Bahan aditif
yang berfungsi sebagai sekuantran ialah asam sitrat, asam fosfat dan garamnya,
serta kalsium diantrium EDTA (Ethylene Diamine Tetra Atetic Acid).
8. Anti Oksidan
8. Anti Oksidan
Minyak dan lemak akan dapat menjadi
tengik bila di simpan lama. Ketengikan minyak disebabkan karena oksidasi dari
udara. Untuk mencegah ketengikan minyak biasanya digunakan anti oksidan. Contoh
anti oksidan adalah asam askorbat (bentuk garam kalium, natrium, dan kalsium)
yang digunakan pada daging olahan, kaldu dan buah dalam keemasan kaleng. Butil
Hidroksil Anisol (BHA) digunakan untuk lemak dan minyak. Butil Hodroksil
Toluene (BHT) digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan mentega.
9. Penambah Gizi dan Vitamin
9. Penambah Gizi dan Vitamin
Zat ini adalah bahan aditif dalam
makanan yang berupa asam amino, mineral ataupun vitamin. Fungsinya untuk
memperbaiki gizi makanan contohnya asam askobat, feri fosfat penyakit tertentu
serta pertumbuhan misalnya iodium dan mineral (Ca2+, Mg2+, dan Fe3+).
ZAT ADIKTIF dan PSIKOTROPIKA
Zat adiktif dan psikotropika dalam
kehidupan sehari-hari dikenal dengan nama narkoba ( narkotika dan obat
berbahaya) atau NAPZA (narkotika, psikkotropika, dan zat adiktif). Sebenarnyan
NAPZA adalah obat kedokteran yang diperlukan untuk pengobatan. Berbeda dengan
obat jenis lainnya, penggunaan NAPZA harus dilakukan dengan hati-hati dan harus
di bawah pengawasan dokter.
Akhir-akhir ini telah terjadi
penyalahgunaan obat jenis NAPZA. Banyak obat jenis NAPZA beredar di pasaran, misalnya
ganja,sabu-sabu ,ekstasi, dan pil koplo. Penyalahgunaan obat jenis NAPZA sangat
berbahaya karena dapat mempengaruhi susunan syaraf, mengakibatkan ketagihan,
dan ketergantungan, karena mempengaruhi susunan syaraf NAPZA menimbulakan
perubahan perilaku, perasaan, persepsi,dan kesadaran.
Ketagihan adalah gejala untuk
terus-menerus memakai atau menggunakan karena sangat membutuhkan. Ketagihan
merupakan gejala fisik dan mental yang ditandai dengan tubuh terasa sakit
antara lain sembelit, muntah-muntah, kejang-kejang, dan badan mengigil pada
saat tidak memakai atau pengguaan NAPZA dihentikan. Jika sudah parah , ada yang
menjerit-jerit histeris, mengigit jari, dan berperilaku seperti orang gila.
Keadaan seperti ini dikenal dengan nama sakau.
Ketergantungan merupakan suatu
sindrom atau pengumpulan fenomena fisiologis
(lahirlah),perilaku, dan kognitif karena penggunaan pisikoaktif dan kesulitan mengandalikan perilaku serta timbul toleransi untuk meningkatkan dosis hingga dosis keracunan dan bahkan sampai over dosis yang dapat menyebabkan kematian.
(lahirlah),perilaku, dan kognitif karena penggunaan pisikoaktif dan kesulitan mengandalikan perilaku serta timbul toleransi untuk meningkatkan dosis hingga dosis keracunan dan bahkan sampai over dosis yang dapat menyebabkan kematian.
NAPZA merupakan obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman (sintetik atau semisintetik) yang jika dimakan
,diminum diisap/dihirup, dimasukkan (disuntikkan ) ke dalam tubuh dapat
menurunkan kesadaran atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Walaupun demikian pengolongan zat narkotika , zat
adiktif , dan psikotropi belum jelas.
Menurut UU NO. 5 tahun 1997,
psikotropika meliputi ekstasi dan sabu-sabu (mengandung bahan aktif amfetamin
), LSD, obat penenang/ obat tidur , obat anti depresi, dan antipsikosis.
Menurut UU No. 22 tahun 1997,
narkotika meliputi golongan opiat ( heroin, morfin, dan madat), golongan
kanabis (ganja dan hashish), dan golongan (kokain dan crack).
ROKOK DAN DAMPAK NEGATIFNYA
ROKOK DAN DAMPAK NEGATIFNYA
Rokok dapat menimbulkan asap yang
berbau tidak sedap. Asap rokok menyebabkan sesak napas dan batuk-batuk. Mengapa
dapat terjadi demikian ? asap rokok mengandung bahan kimia yang berbahaya.
Tidak kurang 1.000 bahan kimia yang ada pada asap rokok. Selain membahayakan
penisapnya, juga membahayakan pada orang-orang sekitarnya. Walaupun tidak
merokok tetapi mereka ikut mengisap asap rokok . orang seperti itu disebut
sebagai perokok pasif ( diam). Dengan demikian asap rokok dapat dikatakan zat
pencemar udara.
Asap rokok mengandung racun
misalnya:
Tar : merupakan komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkan nikotin dan tetesan-tetesan cairannya. Tar merupakan kumpulan berbagai zat kimia yang berasal dari daun tembakau sendiri, maupun yang ditambahkan pada tembakau dalam proses pertanian dan industri rokok. Perlu diketahui bahwa kadar tar dalam rokok merupakan zat perangsang timbulnya kanker dalam tubuh.
Tar : merupakan komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkan nikotin dan tetesan-tetesan cairannya. Tar merupakan kumpulan berbagai zat kimia yang berasal dari daun tembakau sendiri, maupun yang ditambahkan pada tembakau dalam proses pertanian dan industri rokok. Perlu diketahui bahwa kadar tar dalam rokok merupakan zat perangsang timbulnya kanker dalam tubuh.
Nikotin : adalah zat yang terdapat
pada daun tembakau yang dapat menyebabkan rasa ketagihan. Nikotn merupakan zat
yang berbahaya karena dapat menyebabkan terhentinya pernapasan. Menghisap rokok
sama saja dengan mengisap nikotin. Nikotin menaikkan tekanan darah dan
mempercepat denyut jantung hingga pekerjaan jantung menjadi berat.
karbon monoksida : merupakan gas beracun yang tidak berbau sama sekali. Tentu saja, gas karbon monoksida yang terdapat dalam asaprokok dapat menyebabkan ganguan terhadap haemoglobin (Hb, darah merah). Karbon monoksida dapat menyingkirkan oksigen (O2 ) dalam tubuh. Bahaya yang lainnya adalah akan menyebabkan penyempitan jaringan pembuluh darah.
Keuntungan tidak merokok
untuk menghindari kebiasaan merokok. Berikut beberapa keuntungan apabila kita tidak merokok.
· Dapat terhindar dari resiko sakit apabila keracunan tembakau
· Tubuh menjadi sehat, segar, dan tumbuh dengan baik dan normal
· Dapat menghindari dari polusi udara
· Dapat menghemat uang
Dampak negatif minuman keras:
karbon monoksida : merupakan gas beracun yang tidak berbau sama sekali. Tentu saja, gas karbon monoksida yang terdapat dalam asaprokok dapat menyebabkan ganguan terhadap haemoglobin (Hb, darah merah). Karbon monoksida dapat menyingkirkan oksigen (O2 ) dalam tubuh. Bahaya yang lainnya adalah akan menyebabkan penyempitan jaringan pembuluh darah.
Keuntungan tidak merokok
untuk menghindari kebiasaan merokok. Berikut beberapa keuntungan apabila kita tidak merokok.
· Dapat terhindar dari resiko sakit apabila keracunan tembakau
· Tubuh menjadi sehat, segar, dan tumbuh dengan baik dan normal
· Dapat menghindari dari polusi udara
· Dapat menghemat uang
Dampak negatif minuman keras:
Minuman keras juga menganggu
kesehatan. minuman keras mengandung alcohol (etanol) merupakan cairan yang
bening tidak berwarna, mudah menguap dan mudah terbakar. Alcohol diperoleh dari
proses fermentasi karbohidrat. Alcohol mudah dimetabolisme oleh tubuh sehingga
cepat menimbulkan ketagihan atau kecanduan bagi peminumnya alcohol selain itu
alcohol dapat merugikan orang lain. Orang yang kecanduaan alcohol sering
melakukan tindakan criminal, misalnya mencuri, merampok, memperkosa, dan bahkan
membunuh. Alcohol juga membahayakan bagi kesehatan. beberapa bahaya alcohol diuraikan
sebagai berikut ini.
Alcohol mengganggu system saraf.
Orang yang banyak minum alcohol akan mabuk sehingga tidak peka akan keadaan
sekitarnya. Ia akan berkata tanpa kesadaran sehingga perkataanya tidak masuk
akal untuk diajak berkomunikasi
Gangguan metabolisme tubuh yang
berdampak pada kegagalan jantung atau kelainan jantung hal itu disebabkan
karena lemak tertimbun pada pembuluh darah arteri sehingga dapat menghambat
aliran darah dan kerja jantung meningkat .
Hambatan pembentukan trombosit
merusak susum tulang sehingga dapat menyebabkan pendarahan, anemia , dan
kekurangan sel darah putih .
Dapat merusak hati dalam jangka
panjang mengakibatan kegagalan fungsi hati dan kanker.
Meningkatkan kerentaan infeksi karena kerusakan saluran napas, hati, atau kurang makan.
Dapat menyebabkan kerusakan susunan syarafyang mengendalikan aliran darah sehingga menimbulkan warna kemerahan pada kulit. Selain itu alcohol juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah pada kulit
Meningkatkan kerentaan infeksi karena kerusakan saluran napas, hati, atau kurang makan.
Dapat menyebabkan kerusakan susunan syarafyang mengendalikan aliran darah sehingga menimbulkan warna kemerahan pada kulit. Selain itu alcohol juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah pada kulit
Alcohol mengganggu kemampuan ginjal
untuk menyerap cairan. Akibatnya , tubuh menjadi kekurangan cairan (dehidrasi )
kekurangan cairan dalam jumlah banyak.
DAMPAK NEGATIF ZAT PSIKOTROPIKA:
DAMPAK NEGATIF ZAT PSIKOTROPIKA:
Zat psikotropika sebenarnya obat
yang dapat mempengaruhi pikiran dan system saraf. Zat psiktropika yang ada dalam
tumbuhan seperti ganja, opium, mariyuana , dan kokain sejak digunakan sejak
dahulu. Sekarang makin banyak ragam zat psikotropika karena banyak dibuat
manusia.
Berdasarkan fungsinya obat psikotropika dibedakan menjadi tiga yaitu obat stimulan, obat depresan,
Berdasarkan fungsinya obat psikotropika dibedakan menjadi tiga yaitu obat stimulan, obat depresan,
dan obat halusinogen:
o Obat stimulan ( obat perangsang ) adalah obat yang merangsang system saraf sehingga orang yang merasakan lebih pwecaya diri dan selalu waspada contoh obat ini adalah, kafein nikotin dan kokain
o Obat depresan ( obat penenang ) adalah obat yang dapat menekan system saraf sehingga pemakaiannya merasa ngantuk dan tingkat kesadarannyaturun. Contoh obat jenis ini adalah alcohol dan barbiturate
o Obat halusinogen adalah obat yang dapat membelokkan pikiran pemakaiannya
Orang yang menggunakan obat psikotropika ajkan mengalami gangguan system saraf. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut
.
Narkotika dapat menyebabkan rasa
sakit dan membuat sensasi sehingga pemakaianya merasa senang karena tidak
terganggu masalah yang di hadapinya. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat
menyebabkan kematian.
Kokain dapat diggunakan untuk
pembiusan local. Kokain bersifat stimulan terhadap sistem saraf sehingga dapat
meningkatkan stamina dan mengurangi kelelahan. Namun penggunan kokain hanya
sementara biasanya diikuti dengan perasan tertekan dan takut (depresi).
Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan pingsan atau bahkan kematian jika
penggunaanya tiba-tiba dihentikan pecandu akan menderita penyakit dengan
tanda-tanda kejang-kejang, muntah, diare, berkeringat dan sukar tidur.
Morfin dapatmenghilangkan rasa
sakit. Namun, morfin menyebabkan rasa kantuk dan lesu, kebingunan, perasaan
kebahagian yang berlebihan ( euforioa ), dan gangguan system pernapasan.
Ekstasi dapat menimbulkan rasa segar dan penuh energi sehingga pemakaiannya merasa mengantuk. Namun, pemakaiobat ini mengurangi keinginan untuk minum sehingga dapat mengalami dehidrasi. Penggunaan dalam waktu lama menyebabkan kehilangan daya ingat dan kemampuan menggerakan badan.
Ekstasi dapat menimbulkan rasa segar dan penuh energi sehingga pemakaiannya merasa mengantuk. Namun, pemakaiobat ini mengurangi keinginan untuk minum sehingga dapat mengalami dehidrasi. Penggunaan dalam waktu lama menyebabkan kehilangan daya ingat dan kemampuan menggerakan badan.
ZAT
ADITIF



ZAT
ADIKTIF



Tidak ada komentar:
Posting Komentar