Cara membuat cerpen yang baik 
Menulis cerpen (cerita pendek) dapat menjadi permulaan karir yang 
baik sebagai penulis fiksi. Menulis cerita yang sangat panjang, seperti 
novel pastilah lebih membutuhkan waktu dan tenagayang cukup banyak. 
Belum lagi mencari penerbit yang mau menerbitkannya. Cerita pendek dapat
 menjadi terobosan dalam karir menulis. Lebih banyak alternatif bagi 
penulis cerita pendek untuk dikenal, daripada novel. Majalah dan koran 
banyak yang menerima cerita pendek. Blog bisa juga menjadi alternatif 
dimuatnya cerita pendek di internet. Seringnya nama penulis munculdalam 
cerita pendek yang dimuat di berbagai majalah dan koran, bisa menjadi 
pertimbangan positif bagi penerbit, bila penulis tersebut menyodorkan 
naskah cerita yang lebih panjang sepertinovel ke penerbit.Tulisan ini 
ditujukan pada penulis pemula yang ingin menulis cerita pendek dengan 
baik. Sesuai namanya, menulis cerita pendek memiliki keunikan tersendiri.
Tema
Sebaiknya Anda memiliki tema yang jelas saat menulis cerpen, tentang 
cerita seperti apa yangingin Anda tulis. Pesan apa yang ingin Anda 
sampaikan kepada pembaca. Dengan adanya tema,yang menjadi tulang 
punggung cerita, maka cerpen Anda akan meninggalkan kesan 
tersendiri pada pembaca. Penetapan tema dari awal juga berguna agar saat
 menulis, Anda tidak terlalu jauh melenceng dari cerita sudah ditetapkan.
Alur cerita
Fokuslah pada satu alur cerita sesuai dengan tema yang sudah 
ditetapkan sebelumnya. Karakter tambahan, sejarah, latar belakang, dan 
detail lainnya sebaiknya memperkuat alur cerita ini.Percabangan alur 
cerita mutlak harus dihindari.
Karakter
Jangan menggunakan jumlah karakter yang terlalu banyak. Semakin 
banyak karakter bisamembuat cerita Anda menjadi terlalu panjang dan 
tidak fokus pada tema. Gunakan karakter secukupnya yang sesuai dengan 
alur cerita.Sepenggal kisah hidup
Namanya saja cerita pendek, sehingga cerpen hanya menceritakan tentang sekelumit kisah dalamhidup karakter yang Anda buat. Jika karakter Anda memiliki kisah hidup yang sangat panjang,tulis hanya sebagai background yang menjadi penguat tema cerita tersebut. Tekankan hanya padasatu bagian dari hidupnya untuk ditulis.
Penggunaan kata
Bagaimanapun cerpen memiliki keterbatasan dalam jumlah kata yang bisa
 dipakai, apalagi ceritasuper pendek seperti flash fiction. Seringkali 
majalah atau koran tertentu benar-benar membatasi jumlah kata yang bisa 
dipakai. Jadi, Anda sebaiknya menggunakan pilihan kata yang efisien 
danmenghindari menggunakan kalimat deskriptif yang berpanjang-panjang.
Impresi
Secara tradisional, cerpen dimulai dengan pengenalan karakter, 
konflik, dan resolusi. Alternatif lain, adalah Anda dapat membuat 
impresi pada pembaca justru pada awal cerita, denganlangsung 
menghadirkan konflik. Karakter Anda sudah berada di dalam kekacauan 
besar. Hal iniakan membuat pembaca semakin penasaran, ada apa yang 
terjadi sebenarnya, bagaimanakarakter tersebut akan mengatasi 
persoalannya. Pengenalan karakter, setting, dll dapat dilakukansecara 
perlahan-lahan di bagian cerita berikutnya.
Kejutan
Beri kejutan pada pembaca di akhir cerita. Hindari membuat akhir cerita yang mudah ditebak.
Konklusi
Jangan biarkan pembaca meraba-raba dalam gelap pada akhir cerita 
Anda. Pastikan konklusi diakhir cerita Anda memuaskan, tetapi juga tidak
 mudah ditebak. Pembaca perlu dibuat berkesan pada akhir cerita, tentang
 apa yang terjadi pada karakter tersebut. Akhir cerita yangmengesankan 
akan selalu diingat oleh pembaca, bahkan setelah lama mereka selesai 
membaca cerita tersebut.Para penulis pemula seringkali disarankan untuk menggunakan pengandaian berikut ini ketika mulai menyusun cerpen mereka:
1.Taruh seseorang di atas pohon.
2.Lempari dia dengan batu.
3.Buat dia turun.Kelihatannya aneh, tapi coba Anda pikirkan baik-baik, karena saran ini bisa diterapkan oleh penulis mana saja. Nah, ikuti langkah- langkah perencanaan seperti yang disarankan di bawahkalau Anda ingin menulis cerpen-cerpen yang hebat.
Perencanaan Cerpen
Taruh seseorang di atas pohon: munculkan sebuah keadaan yang harus 
dihadapi tokoh utama cerita.Lempari dia dengan batu: Dari keadaan 
sebelumnya, kembangkan suatu masalah yang harusdiselesaikan si tokoh 
utama tadi. Contoh: Kesalahpahaman, kesalahan identitas, kesempatanyang 
hilang, dan sebagainya.Buat dia turun: Tunjukkan bagaimana tokoh Anda 
akhirnya mengatasi masalah itu. Pada beberapa cerita, hal terakhir ini 
seringkali juga sekaligus digunakan sebagai tempatmemunculkan pesan yang
 ingin disampaikan penulis. Contoh: Kekuatan cinta, kebaikanmengalahkan 
kejahatan, kejujuran adalah kebijakan terbaik, persatuan membawa 
kekuatan, dsb.Ketika Anda selesai menulis, selalu (dan selalu) periksa 
kembali pekerjaan Anda dan perhatikanejaan, tanda baca dan tata bahasa. 
Jangan menyia-nyiakan kerja keras Anda denganmenampilkan kesan tidak 
profesional pada pembaca Anda.Praktekkan perencanaan sederhana ini pada tulisan Anda selanjutnya.
Tema
Setiap tulisan harus memiliki pesan atau arti yang tersirat di 
dalamnya. Sebuah tema adalah seperti sebuah tali yang menghubungkan awal
 dan akhir cerita dimana Anda menggantungkanalur, karakter, setting 
cerita dan lainnya. Ketika Anda menulis, yakinlah bahwa setiap 
kata berhubungan dengan tema ini.Ketika menulis cerpen, bisa jadi kita 
akan terlalu menaruh perhatian pada satu bagian saja sepertimenciptakan 
penokohan, penggambaran hal-hal yang ada, dialog atau apapun juga, untuk
 itu,kita harus ingat bahwa kata-kata yang berlebihan dapat mengaburkan 
inti cerita itu sendiri.Cerita yang bagus adalah cerita yang mengikuti 
sebuah garis batas. Tentukan apa inti cerita Andadan walaupun tema itu 
sangat menggoda untuk diperlebar, Anda tetap harus berfokus pada 
intiyang telah Anda buat jika tidak ingin tulisan Anda berakhir seperti 
pembukaan sebuah novel atausebuah kumpulan ide-ide yang campur aduk 
tanpa satu kejelasan.
Tempo Waktu
Cerita dalam sebuah cerpen yang efektif biasanya menampilkan sebuah 
tempo waktu yang pendek. Hal ini bisa berupa satu kejadian dalam 
kehidupan karakter utama Anda atau berupacerita tentang kejadian yang 
berlangsung dalam sehari atau bahkan satu jam. Dan dengan waktuyang 
singkat itu, usahakan agar kejadian yang Anda ceritakan dapat 
memunculkan tema Anda.
Setting
Karena Anda hanya memiliki jumlah kata-kata yang terbatas untuk 
menyampaikan pesan Anda,maka Anda harus dapat memilih setting cerita 
dengan hati-hati. Disini berarti bahwa setting atautempat kejadian juga 
harus berperan untuk turut mendukung jalannya cerita. Hal itu tidak 
berarti Anda harus selalu memilih setting yang tipikal dan mudah 
ditebak. Sebagai contoh, beberapasetting yang paling menakutkan bagi 
sebuah cerita seram bukanlah kuburan atau rumah tua, tapitempat-tempat 
biasa yang sering dijumpa pembaca dalam kehidupan sehari-hari mereka. 
Buatlah agar pembaca juga seolah-olah merasakan suasana cerita lewat 
setting yang telah dipilih tadi.
Penokohan
Untuk menjaga efektivitas cerita, sebuah cerpen cukup memiliki 
sekitar tiga tokoh utama saja,karena terlalu banyak tokoh malah bisa 
mengaburkan jalan cerita Anda. Jangan terlalu terbawauntuk memaparkan 
sedetail-detailnya latar belakang tiap tokoh tersebut. Tentukan tokoh 
manayang paling penting dalam mendukung cerita dan fokuskan diri 
padanya. Jika Anda memang jatuh cinta pada tokoh-tokoh Anda, pakailah 
mereka sebagai dasar dalam novel Anda kelak.
Dialog
Jangan menganggap enteng kekuatan dialog dalam mendukung penokohan 
karakter Anda,sebaliknya dialog harus mampu turut bercerita dan 
mengembangkan cerita Anda. Jangan hanyamenjadikan dialog hanya sebagai 
pelengkap untuk menghidupkan tokoh Anda. Tiap kata yangditaruh dalam 
mulut tokoh-tokoh Anda juga harus berfungsi dalam memunculkan tema 
cerita.Jika ternyata dialog tersebut tidak mampu mendukung tema, ambil 
langkah tegas denganmenghapusnya.Alur
Buat paragraf pembuka yang menarik yang cukup membuat pembaca penasaran untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Pastikan bahwa alur Anda lengkap, artinya harusada pembukaan, pertengahan cerita dan penutup. Akan tetapi, Anda juga tidak perlu terlalu berlama-lama dalam membangun cerita, sehingga klimaks atau penyelesaian cerita hanyamuncul dalam satu kalimat, dan membuat pembaca merasa terganggu dan bingung dalam artiannegatif, bukannya terpesona. Jangan pula membuat "twist ending" (penutup yang tak terduga)yang dapat terbaca terlalu dini, usahakan supaya pembaca tetap menebak-nebak sampai saat-saat terakhir. Jika Anda membuat cerita yang bergerak cepat, misalnya cerita tentang kriminalitas, jagalah supaya paragraf dan kalimat-kalimat Anda tetap singkat. Ini adalah trik untuk mengatur kecepatan dan memperkental nuansa yang ingin Anda sajikan pada pembaca.
Baca ulang
Pembaca dapat dengan mudah terpengaruh oleh format yang tidak rapi, 
penggunanaan tanda baca dan tata bahasa yang salah. Jangan biarkan semua
 itu mengganggu cerita Anda, selalu periksa dan periksa kembali.Selamat mencoba !!!! ^_^
izin share ya gan.. :)
BalasHapussilahkan gan sedot
BalasHapusjangan lupa cantumkan sumber