SEJARAH GASPALA
(Gabungan Siswa Pencinta Alam )
Gabungan 
siswa pwencinta alam (GASPALA) lahir dari ide dari seorang siswa yang 
bernama Suprifesi atau akrab dengan pangilan di lapangan Gopek ia 
mempelopori 7 orang siswa lainnya untuk mengadakan pendakian perjalanan 
alam. Termasuk ketujuh anak yang nantinya menjadi pendukung antara lain 
Agus Budiyono, Moh. Gusnur Rofik , Fauzan dan Yuli Drajat.
Rombongan
 kecil ini sering menyelusuri pegunungan di Kebumen. Pada akhir nya 
mereka mengajukan izin kepada kepala sekolah untuk pendakian ke Gunung 
Slamet. Izin ditolak oleh kepala sekolah yang saat itu dijabat oleh Bpk.
 Slamet Prawiroatmojo tidak mendapat izin, Gopek dan kawan-kawannya. 
NEKAD mengadakan pendakian Slamet. Namun pendakian ini gagal (tiadak 
sampai pucak)
Pada bulan september 1990 Gopek dan ketujuh 
rekannya kembali megajukan izin untuk melakukan penjelajahan rute 
Kebumen – Wonosobo melalui Banjar negara. Pengajuan ini disertai dengan 
foto perjalanan yang telah dilaksanakan. Kepala sekolah mengijinkan, 
mereka memulai pejalanan dari SMA Negeri 2 Kebumen dengan menamakan 
kelompok mereka “NEKAD” yang merupakan dari kependekan dari “Naik Gunung
 itu Enak Kalau ada Dana”. Penjelajahan dapat diselesaikan selama tiga 
hari.
Pada tanggal 27 September 1990 Nekad mengadakan rapat. 
Hasil rapat adalah berdirinya sebuah kelompok Pecinta alam “GASPALA”. 
Nama Nekad diganti karena kurang mencerminkan keseriusan sebagai 
pencinta alam. Esok harinya 28 September 1990 dimpaikan kepala sekolah. 
Kepala sekolah tidak menolak berdirinya kelompok Pecinta Alam di SMA 
Negeri 2 Kebumen, tetapi tidak memberikan izin mutlak, GASPALA diberi 
masa uji, jika dalam satu tahun GASPALA dapat dan bisa bertahan maka 
GASPALA boleh berdiri selamanya.
Tantangan ini tentu saja 
diterima dengan baik oleh Gopek dkk. Ternyata Gaspala mampu bertahan, 
bahkan anggotanya bertambah. Maka dari pihak sekolah menunjuk Bpk. 
Sudarto Haryanto dan Bpk. Tori Wibiantoro sebagai pembina. Dengan susah 
payah Gaspala yang didukung oleh 10 siswa menata diri
Periode 
kepengurusan tahun 1993/1994 adalah era penjebolan dan pembaharuan. Pada
 kepengurusan ini berhasil menjalin hubungan dengan GAPETA..
Dengan 
bimbingannya Gaspala menyusun AD/ART dan mendaftarkan organisasinya ke 
Kantor Pendidikan dan Kebudayaan, pada bulan April 1994. Dalam 
kepengurusan ini juga mencatat prestasi “Juara Umum” dalam lomba Napak 
Tilas rute Pangeran Diponegoro walapun baru pertama kali terjun ke dunia
 lomba.
Dalam perkembangan selanjutnya Gaspala mencatat prestasi 
yang bisa dibanggakan, yaitu Juara 2 tingkat Jateng dan DIY Lomba Lintas
 Medan dan Juara 2 Napak Tilas Nasional Rute Kol. Bahrun di Purwokerto. 
Dengan prestasi ini membawa dampak positif bagi perkembangan Gaspala. 
Pada tahun ajaran 1994/1995 sudah direncanakan masuk pelajaran 
ekstrakurikuler, namun karena pertimbangan lain dari pihak sekolah 
pengestrakurikuleran Gaspala dibatalkan.
Akhirnya penantian sudah
 tiba. Bapak Drs. Air Mas selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kebumen 
memutuskan bahwa Gaspala masuk ekstrakurikuler mulai tahun ajaran 
1995/1996. Dan dari sekolah juga telah mengundang pembina lapangan untuk
 membina dan untuk meningkatkan kwalitas teknik pencinta alam para 
anggota Gaspala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar